“ Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini
tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara 
keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita,
Mexico.Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman
30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai
kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat
melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut,
pakar samudera yang juga penyelam terkemuka dari Peranchis,
Jean Jacques Costeau (yang selalu muncul dalam Dicovery/ Nat Geo)
tiba-tiba menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat
sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air lau
t yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran
yang membatasi keduanya

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya
untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di
tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya
halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus
berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan
jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim,
kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.
Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan
( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez .
Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa 
barzakhun laa yabghiyaan.. .”
Ertinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas
yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat
53 di atas.
kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya
di lautan yang dalam

Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad
yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata
bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi
firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan
seketika dia pun memeluk Islam.
aku mendapat cerita di atas daripada emel dan lama blog, bila aku
pergi dengan lebih jauh, aku terjumpa surat daripada Yayasan
Costeau yang menafikan saintis kebanggaan mereka itu pernah
memeluk Islam

bagi aku itu semua tidak penting, sama ada mendiang
Costeau sudah memeluk Islam atau tidak adalah antara
dia dengan Allah, yang penting bagi aku ini menunjukkan
Al-Quran adalah kitab yang lengkap sekaligus menunjukkan
kepada kita kebesaran Allah SWT
dan sudah tentu puak-puak kafir ini akan menafikan
sekeras-kerasnya saintis mereka seperti Costeau
‘tunduk’ kepada agama agung ini
biarkan mereka, yang penting kita tahu…mana yang
hak, mana yang batil!