Gairah seks yang menurun bisa menimbulkan masalah dalam keluarga. Bayangkan jika gairah Anda menurun, sementara pasangan masih menggebu-gebu. Jadi tidak selaras, bukan? Cobalah teknik shiatsu khusus untuk menjaga keharmonisan suami-istri ini. Kehidupan pasangan suami-istri, memang selalu ada pasang surut. Demikian juga dalam urusan seksual. Saling memberi perhatian sangat diperlukan dalam situasi seperti ini. Kenikmatan hubungan seksual bisa maksimum bila Anda melakukannya dengan santai atau rileks dan bebas dari tekanan. Kaki lemah seks loyo Apa pun alasannya, dinyatakan Toru Namikoshi, asisten direktur Japan Shiatsu College, bila otot-otot dalam tubuh terasa tegang dan kaku, kepekaan seksual juga akan tumpul. "Ada ungkapan, penuaan dimulai pada kaki. Bila kaki makin lemah, gairah seks juga melemah," ungkap penulis buku Shiatsu & Stretching ini. Itulah alasan mengapa kelenturan dan kesegaran otot-otot kaki dan punggung perlu dijaga. Salah satu caranya ialah dengan olahraga . Impotensi dan kekakuan juga boleh memrosakkan hubungan seks. Impotensi bisa diakibatkan keletihan fizikal atau mental, atau gizi buruk. Faktor psikologi, seperti rasa rendah diri kerana tidak cantik, juga berperanan cukup besar dalam menimbulkan gangguan dalam gairah seks. Bagi pria berusia lewat setengah abad, gairah seks menurun sejalan dengan berkurangnya kesegaran fizikal. Namun, kini banyak juga orang muda yang menderita impotensi akibat masalah-masalah psikologi yang dialami, seperti stres atau keletihan mental. Frigiditas, kecuali untuk kasus abnormalitas fisik dalam organ seksual, seringkali bersumber pada faktor kejiwaan. Masalahnya tidak hanya ada dalam pikiran wanita yang mengalami frigiditas. Ketidakpuasan, ketidakpedulian pria, dan ejakulasi awal (prematur) bisa pula menyebabkan timbulnya frigiditas. Titik tsubo Saling memijat dengan teknik shiatsu, kata Toru, merupakan cara bijak bagi suami istri dalam menjaga kesegaran tubuh sekaligus kemesraan. Dijelaskan Toru, shiatsu adalah metode untuk meningkatkan gairah hidup, menghilangkan rasa letih, dan merangsang daya penyembuhan tubuh secara alamiah. Caranya, dengan memicit titik-titik tertentu pada tubuh. Sentuhan shiatsu akan sangat menyenangkan. Lebih jauh terapis akan memanfaatkan picitan dengan ujung jari dan telapak tangan pada titik-titik tertentu di kulit. Orang Jepang menamakan titik-titik ini tsubo. Keletihan dan stres terakumulasi pada tsubo. Bila titik ini ditekan, keletihan dan stres akan berkurang. Tsubo berhubungan dengan otot, tulang, pembuluh darah, saraf, kelenjar limpa, dan kelenjar sistem endokrin yang terletak di bawah tsubo. "Penekanan titik ini bukan hanya merangsang kulit dan melenturkan otot, melainkan juga membantu kerja sistem saraf dan sistem pencernaan, merangsang peredaran darah, cairan limpa, serta sekresi hormon. Penekanan pada tsubo akan mencegah penyakit dan merangsang daya penyembuhan yang dimiliki tubuh secara alami," Saraf peraba Hakikat shiatsu terletak bukan hanya dalam diagnosis dan penanganan diri sendiri, tetapi juga dalam kenyamanan sentuhan (pijatan) yang dilakukan orang lain terhadap tubuh kita. Jika terapis shiatsu bekerja teliti dan penuh pengertian, lalu orang yang dipijat bersikap terbuka dan reseptif, kedua belah pihak akan menikmati pengalaman yang menyenangkan. Menurut Toru, kebanyakan sel saraf peraba berada pada kulit jari, terutama di ujung jari dan telapak. Sel-sel saraf untuk mendeteksi atau merasakan sentuhan ringan, tekanan besar, panas, dingin, dan sakit tidaklah sama. Masing-masing jari memiliki kepekaan khusus. Ibu jari peka terhadap benda-benda runcing, jari telunjuk dapat mendeteksi perbedaan kehalusan permukaan benda, jari tengah dapat mendeteksi kekerasan dan kontur, jari manis sensitif terhadap panas. Ibu jari bertindih Ada 12 cara pemijatan seperti dijelaskan Toru, yakni satu ibu jari, kedua ibu jari, ibu jari bertindih, tiga jari (satu tangan), tiga jari (kedua tangan), jari tengah bertindih, jari tengah menindih jari telunjuk, ibu jari dan keempat jari lain, telapak tangan, telapak tangan bertindih, jari tangan dijalinkan, dan pangkal ibu jari. Untuk meningkatkan gairah seks, Toru menganjurkan teknik cara ibu jari bertindih. Caranya, taruh ibu jari kiri di atas ibu jari kanan, lalu lakukan pemijatan dengan tenaga kedua ibu jari pada titik-titik di tubuh bagian belakang, telapak kaki, daerah perut, pangkal paha, dan paha bagian dalam.. Memulihkan Area Sensitif Selain memulihkan dan merangsang daerah-daerah kunci dalam tubuh, penerapan shiatsu oleh pasangan di tempat tidur dapat menciptakan suasana santai dan penuh perhatian. Hasilnya, kepuasan seks pun bertambah. Berikut titik-titik shiatsu untuk menambah gairah seks, seperti ditawarkan Toru Namikashi. 1. Mintalah pasangan meniarap 2. Tekan atau pijat dengan kuat kelima titik punggung (gambar 2) dengan ibu jari bertindih (gambar 1). 3. Masih dengan kedua ibu jari bertindih, picitlah empat titik pada pinggul (gambar 2). 4. Dengan tenaga yang diperbesar secara perlahan, picit titik terendah baris tengah pada pangkal tulang ekor, dengan arah pijatan ke atas (gambar 2). 5. Lakukan picitan pada kedua titik yang terletak pada pertemuan pinggul dengan paha. 6. picit masing-masing jari kaki dari atas dan bawah secara bersamaan (gambar 3). Sambil ditarik secara lembut, goyangkanlah jari-jari kaki. picit daerah lengkung kedua telapak kaki dengan ibu jari bertindih. 7. Minta pasangan untuk telentang. Dengan telapak tangan, pijatlah titik-titik abdominal bawah, nomor 3 dan 10 (gambar 4). Beri perhatian khusus pada titik terakhir tulang kemaluan. 8. Dengan telapak tangan, picit kedua deretan titik pangkal paha, nomor 4 dan 9 (gambar 4). 9. picit kelima titik pertama pada paha bagian dalam dengan ibu jari bertindih. 10. Untuk wanita, peganglah payudara dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. Tekan dengan kuat pada pangkalnya, pegang puting susu dengan ibu jari dan kelingking, lalu tarik dengan lembut. Bagi lelaki, letak jari di sekeliling skrotum . picitlah pangkal penis secara lembut dengann ibu jari. |
Saturday, September 11, 2010
kesihatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment